Adakah hubungannya antara waria dan bencana alam. Sekilas sepertinya tidak. Tapi cobalah tengok riwayat Nabi Luth AS.
Dari kisah keponakan Nabi Ibrahim ini, ternyata waria dan bencana alam punya hubungan historis yang sangat kuat. Di zamannya, Luth tinggal bersama warganya; Sodom dan Amurah. Bangsa yang terkenal sebagai pemuja nafsu, penyuka sesama jenis dan punya kebiasaan merampok serta memerkosa
musafir.
Luth terus memberikan pencerahan terhadap umatnya itu. Namun nihil. Bahkan, istrinya justru menjadi bagian dari umatnya itu. Allah pun mengutus dua malaikat ke rumah Luth dengan penampakan pemuda tampan.
Luth didesak warganya agar menyerahkan dua pemuda itu. Luth menolak. Ia menawarkan dua putri. Tapi lelaki warga Sodom dan Amurah menolak dan meminta dua pemuda tampan tadi. Luth tetap mempertahankan kehormatan kedua tamunya itu, hingga akhirnya malaikat itu menyampaikan firman
Allah, agar malam itu juga Luth bersama keluarga dan pengikutnya segera meninggalkan tempat.
“Jangan ada seorang pun diantara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu.” Malaikat itu juga memberi tahu bahwa azab akan datang saat subuh. Dan ketika Subuh tiba, di saat Luth dan rombongan sudah pergi, Negeri Sodom dan Amurah yang berada di dataran tinggi longsor. Semua musnah tertimpa reruntuhan batu serta cadas. Kepiawaian warga Sodom dan Amurah membangun kota di atas lereng-lereng batu tak ada guna.
Saudarku, di Indonesia, kaum waria bebas mendirikan perhimpunan. Bahkan, mereka juga sempat membuat miss waria dan sudah dua kali terselenggara. Tak ada tindakan dari negara atas kelainan sosial itu. Tak ada usaha negara untuk meluruskan pribadi yang salah itu. Na’udzu billah.
Jangan-jangan, bencana alam di negeri ini, salah satunya gara-gara penyakit atau kelainan sosial warga negaranya yang tidak diurus.
Dari kisah keponakan Nabi Ibrahim ini, ternyata waria dan bencana alam punya hubungan historis yang sangat kuat. Di zamannya, Luth tinggal bersama warganya; Sodom dan Amurah. Bangsa yang terkenal sebagai pemuja nafsu, penyuka sesama jenis dan punya kebiasaan merampok serta memerkosa
musafir.
Luth terus memberikan pencerahan terhadap umatnya itu. Namun nihil. Bahkan, istrinya justru menjadi bagian dari umatnya itu. Allah pun mengutus dua malaikat ke rumah Luth dengan penampakan pemuda tampan.
Luth didesak warganya agar menyerahkan dua pemuda itu. Luth menolak. Ia menawarkan dua putri. Tapi lelaki warga Sodom dan Amurah menolak dan meminta dua pemuda tampan tadi. Luth tetap mempertahankan kehormatan kedua tamunya itu, hingga akhirnya malaikat itu menyampaikan firman
Allah, agar malam itu juga Luth bersama keluarga dan pengikutnya segera meninggalkan tempat.
“Jangan ada seorang pun diantara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu.” Malaikat itu juga memberi tahu bahwa azab akan datang saat subuh. Dan ketika Subuh tiba, di saat Luth dan rombongan sudah pergi, Negeri Sodom dan Amurah yang berada di dataran tinggi longsor. Semua musnah tertimpa reruntuhan batu serta cadas. Kepiawaian warga Sodom dan Amurah membangun kota di atas lereng-lereng batu tak ada guna.
Saudarku, di Indonesia, kaum waria bebas mendirikan perhimpunan. Bahkan, mereka juga sempat membuat miss waria dan sudah dua kali terselenggara. Tak ada tindakan dari negara atas kelainan sosial itu. Tak ada usaha negara untuk meluruskan pribadi yang salah itu. Na’udzu billah.
Jangan-jangan, bencana alam di negeri ini, salah satunya gara-gara penyakit atau kelainan sosial warga negaranya yang tidak diurus.
kritis, konstruktif dan solutif