KEMENTERIAN Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan program gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini dalam upaya membentuk individu dan mempersiapkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, namun juga memiliki karakter kuat yang menjadi pondasi kesuksesan bangsa di masa mendatang.
“Kementerian
Pendidikan Dasar dan Menengah terus berusaha mengajak semua pihak untuk
terlibat dalam upaya membangun mental dan karakter bangsa yang mulia melalui
pembiasaan tersebut,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
(Mendikdasmen), Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 3
Desember 2024.
Mu’ti membeberkan
program gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Yaitu, bangun pagi,
beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat,
dan istirahat cepat. Dia meminta 7 kebiasaan tersebut diimplementasikan dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
“Sebagai
contoh, ketika anak terbiasa taat beribadah, maka akan memperkuat iman dan
moralnya, membantu mereka membuat keputusan yang bijak, dan menjauhkan mereka
dari godaan negatif,” jelas Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Begitupun degan kebiasaan gemar belajar, Mu’ti mengatakan, kebiasaan gemar
belajar dapat membantu anak-anak untuk mengisi waktu dengan kegiatan positif
serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Sehingga, kata dia, dapat
menghindarkan pengaruh buruk di dunia maya.
“Program 7
Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini akan mulai diimplementasikan pada 2025,”
ujarnya.
Foto: Dinaspendidikan.kepriprov.go.id
Program
gerakan 7 kebiasaan tersebut, kata Mu’ti, sebagai upaya
mempersiapkan generasi yang unggul, inovatif, dan berkarakter kuat. Dia
mengatakan, program 7 kebiasaan ini sebagai langkah awal dalam
menciptakan anak-anak Indonesia yang tumbuh menjadi individu yang sehat,
berkarakter, dan berdaya saing global.
“Bangun
pagi untuk kedisiplinan, beribadah untuk memperkuat iman, berolahraga dan makan
sehat untuk menjaga kesehatan fisik, gemar belajar untuk memperluas
pengetahuan, bermasyarakat untuk membangun hubungan sosial, serta istirahat
cukup untuk menjaga keseimbangan tubuh pada akhirnya dapat membentuk karakter
anak-anak Indonesia,” jelasnya.
Mu’ti berharap, ada upaya optimalisasi memperkuat karakter anak-anak Indonesia
melalui pembiasaan nilai-nilai positif di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Menurutnya,
melalui tujuh kebiasaan itu, karakter anak Indonesia dapat dibangun.
“Sebagaimana
perubahan besar bisa dilakukan dengan kebiasaan-kebiasaan sederhana, maka
perubahan besar suatu bangsa pun bisa dimulai dari perubahan individunya,”
imbuhnya.
Mu'ti
menambahkan, generasi dengan karakter kuat diharapkan mampu membawa Indonesia
menjadi salah satu kekuatan besar dunia di tahun 2045.
Oleh
karena itu, pihaknya akan menyosialisasikan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
pada bulan Desember ini sebagai langkah awal dalam menciptakan anak-anak
Indonesia yang tumbuh menjadi individu yang sehat, berkarakter, dan berdaya
saing global.
kritis, konstruktif dan solutif