MENYELEWENG = KETOLOLAN

Tim Redaksi
0
Saudaraku, dalam kitab Hilyat al-Aulia wa Thabaqat al-Ashfiya karya Abu Na’im al AShbahani yang diterjemahkan Afif Mohammad terdapat dialog penuh nilai khalifah Ali bin Abi Thalib kepada putranya al Hasan. Rasanya sangat tepat dan kontekstual dengan kondisi Indonesia saat ini. Berikut petikannya:

Ali: Apa yang disebut teguh pendirian?
Hasan: Teguh pendirian adalah menghadapi kemungkaran dengan yang ma’ruf (kebajikan).
Ali: Apa pula yang disebut ksatria?
Hasan: Ksatria itu menjaga kesucian diri dan berbuat baik dengan harta.
Ali: Kalau kasih sayang?
Hasan: Kasih sayang adalah memandang dengan gembira dan menahan diri untuk tidak menganggap rendah orang lain.
Ali: Apa itu sifat tercela?
Hasan: Mengotori jiwa dan merendahkan martabat diri sendiri
Ali: Apa pula yang dimaksuda lapang dada?
Hasan: Lapang dada ialah berkorban baik dalam keadaan mudah maupun susah.
Ali: Apa itu kikir?
Hasan: Kikir adalah manakala seseorang menganggap kekakayaanya demikian berharga dan menafkahkannya di jalan Allah sebagai suatu pemborosan.
Ali: Kalau persaudaraan?
Hasan: Persaudaraan adalah membagi rezeki baik dalam keadaan kaya maupun susah.
Ali: Apa yang disebut kekayaan?
Hasan: Kekayaan adalah senang pada ketakwaan dan bersikap zuhud terhadap kehidupan duniawi.
Ali: Kalau Ketololan?
Hasan: Ketololan adalah mengikuti pandangan yang sempit dan melakukan penyelewengan.
Tags

Posting Komentar

0Komentar

kritis, konstruktif dan solutif

Posting Komentar (0)