“‘Uthu al-Ajiira Ajrahu Qabla an Yariqqa ‘Irquhu.” Artinya, berilah upah buruh mu sebelum keringatnya kering. Begitu pesan Rasulullah kepada para pengikutnya yang kebetulan menjadi pengusaha dan memperkejakan buruh di perusahaan-perusahaanya. Berikanlah upah yang manusiawi dan jangan sampai telat.
Saudaraku, senang rasanya hidup ini jika eksistensi kita diakui sebagai umat Muhammad SAW. Tak ada kebahagian yang paling indah kecuali kebahagiaan dunia-akhirat. Mengikuti ajaran Muhammad yang illahiyah berarti memapah langkah kita menuju kebahagiaan lahir batin-dunia akhirat.
Saudaraku para pengusaha, hadits di atas telah mengajarkan kita hidup manusiawi, memiliki kepekaan sosial terhadap penderitaan kaum buruh. Saat ini, di saat beban hidup buruh menghimpit karena semua kebutuhan hidup serba naik, hendaknyalah, jika benar menginginkan menjadi umat Muhammad, perlakukan buruh dengan baik dan pahami keadaan buruh dengan menuangkannya dalam kebijakan. Begitupun di saat buruh berharap mendapat tunjangan hari raya (THR)?
Saudaraku, senang rasanya hidup ini jika eksistensi kita diakui sebagai umat Muhammad SAW. Tak ada kebahagian yang paling indah kecuali kebahagiaan dunia-akhirat. Mengikuti ajaran Muhammad yang illahiyah berarti memapah langkah kita menuju kebahagiaan lahir batin-dunia akhirat.
Saudaraku para pengusaha, hadits di atas telah mengajarkan kita hidup manusiawi, memiliki kepekaan sosial terhadap penderitaan kaum buruh. Saat ini, di saat beban hidup buruh menghimpit karena semua kebutuhan hidup serba naik, hendaknyalah, jika benar menginginkan menjadi umat Muhammad, perlakukan buruh dengan baik dan pahami keadaan buruh dengan menuangkannya dalam kebijakan. Begitupun di saat buruh berharap mendapat tunjangan hari raya (THR)?
kritis, konstruktif dan solutif