“IBU SAYA CHINA, TAPI SAYA MALAYSIA”

Tim Redaksi
0

 



SEPEKAN PENUHI UNDANGAN KEMENTERIAN PELANCONGAN MALAYSIA [2]

 


SETELAH makan malam, Menteri Pelancongan Ng Yen Yen tidak langsung pulang. Dia menghabiskan setengahnya malam menari bersama wartawan dan partisipan Malaysia Mega Familiarisation Programme 2012.


Malam (22/3/2012) itu, Menteri Ng Yen Yen menari tanpa jaim. Tak sendirian, sang menari dengan para peserta, termasuk saya ikut di dalamnya. Suasananya sangat hangat.


Menari bersama Menteri Pelancongan Malaysia, Ng Yen Yen


Ng Yen Yen menguasai banyak macam tarian. Dia beberapa kali menjelaskan gerakan tarian. Di antaranya tentang gerakan tarian yang meletakkan tangan di atas dahi. Ng Yen Yen menjelaskan bahwa gerakan itu sebagai penghormatan pada para tamu (turis) yang datang ke Malaysia.

 

"This is (sambil menempelkan tangannya ke dahi) for respect to tourist," katanya.

 

Sepertinya, malam itu Ng Yen Yen benar-benar ingin meyakinkan bahwa Malaysia sangat pantas untuk dijadikan pilihan destinasi. Keindahan alam dan bawah laut yang dipertontonkan dalam film-film pendek sebelumnya dan keharmonisan dan keceriaan tarian dia bawakan dengan cantik.


 "Malaysia is Melayu, China dan India. My mother is China, but I am Malaysia," kata Ng Yen Yen.








Dalam sambutannya pun, Ng Yen Yen menjelaskan keharmonisan kehidupan rakyat Malaysia, di mana tempat ibadah masing-masing agama berdiri berdampingan dengan harmonis.

 

"Malaysia is Melayu, China dan India. My mother is China, but I am Malaysia," kata Ng Yen Yen.

 

Ng Yen Yen sepertinya bukan saja ingin menjelaskan tentang keharmonisan penduduk Melayu, China dan India di Malaysia. Dia juga ingin menunjukkan nasionalisme, bahwa dirinya benar-benar Malaysia.


Keteguhan nasionalisme itulah yang membuat Ng Yen Yen benar-benar membuat sektor pariwisata Malaysia berkembang pesat. Dia mempromosikan Malaysia dan bukan negeri leluhurnya. Dia bahkan menargetkan pertumbuhan sektor pariwisata pada 2020 mencapai 36 juta turis dan RM168 miliar penerimaan negara.

 

Pada 2011, kunjungan turis meningkat menjadi 24.714.324. Dari sisi penerimaan juga naik menjadi RM58.3 miliar dari RM56.5 miliar pada 2010.

 

Dari data Kementerian Pelancongan, dari Januari sampai Desember 2011, turis yang masuk ke Malaysia adalah Singapura (13372647), Indonesia (2.134.381), Thailand (1.442.048), Cina (1.250.536), Brunei (1.239.404), India (693.056), Australia (558.411), Inggris (403.940), Jepang (386.974) dan Filipina (362.101).

 

Wisatawan Kazakhstan juga naik menjadi 65,9 persen, Selandia Baru (23,0%), Rusia (21,3%), Iran (20,1%), Afrika Selatan (19,1%), Perancis (15,1%), Myanmar (12,6%), Taiwan (10,7%) dan Brunei (10,2%).



 



Separuh waktu berjalan, suasana ballroom The Saujana, Resort dan Hotel di Subang ini tambah hangat. Ibu Menteri terus menari. Terlihat juga, partisipan dari Inggris hanyut terbawa suasana penuh kehangatan itu.

 

Menteri Ng Yen Yen baru meninggalkan tempat acara sekitar pukul 2300 hrs. Sebelum meninggalkan tempat, dia menerima beberapa peserta yang ingin foto bersamanya. Yen Yen juga menerima pertanyaan wartawan, termasuk pertanyaan saya. "Apakah Ibu selalu mengajak tamu/turis yang datang dalam pertemuan resmi menari seperti malam ini?"

 

Ibu Menteri ini menjawab, "Menari adalah aktiviti. Setiap hari kita menari. Jadi ini tak dibuat-buat. Saye senang bile tamu juga senang," katanya. ****


Baca lagi lanjutannya di DI SINI

 


Selama sepekan (22-28 Maret 2012) mengikuti Malaysia Tourism, Kementerian Pelancongan Malaysia untuk menikmati pariwisata negeri jiran ini. Meski tidak terlalu wah, dari sisi budaya dan keindahan alam karena banyak kemiripan dengan Indonesia, tapi Malaysia tahu pariwisata apa yang mau dijual ke dunia.

 

Tulisan ini sudah diterbitkan di Koran Harian Politik Rakyat Merdeka di tahun 2012. Tulisan ini versi aslinya sebelum diedit oleh redaktur halaman Koran Harian Politik Rakyat Merdeka. Sekarang tentu situasi dan kondisi pariwista Malaysia mungkin tidak sama dengan 11 tahunn lalu. 

 



Posting Komentar

0Komentar

kritis, konstruktif dan solutif

Posting Komentar (0)