IKAN HIAS PUN LARIS

Tim Redaksi
0
RAMADAN bulan berkah. Terasa sudah sejak awal kedatangannya. Di munggah (awal) puasa, emak-emak ramai berbelanja. Emak-emak yang punya anak kecil, anak usia sekolah, berbelanja untuk sekadar menyenangkan anaknya, menyambut Ramadan dengan gembira.
Makan saur dan buka (ifthar) enak. Di bulan ini juga, banyak bermunculan kuliner musiman. Mulai kuliner yang saban hari kita bisa temui di luar bulan puasa, hingga kuliner khas. Kuliner nusantara dari berbagai daerah di Tanah Air kita tercinta. Mereka, kebanyakan baru menggelar lapaknya di sore hari.
Sekitar jam 15-an, sudah siap-siap. Pas jam 16-an, makanan dagangan sudah rapi tersusun. Mereka ready melayani pembeli.
Dagangannya diletakkan di atas meja-meja, berjejer di pinggir jalan. Ramai. Bahkan, cenderung padat. Kendaraan harus melambat melawati ‘pasar dadakan’ bukaan puasa itu.
Ramadan berkah. Bulan kuliner bagi para penikmat makanan. Di Jalan Raya Lapan, Jakarta Timur, bukan cuma kuliner yang diserbu pembeli yang mencari makanan untuk berbuka puasa.
Pedagang ikan hias juga laris manis. Laku diserbu pembeli. Penjual ikan hias ini perawakannya sedang. Kulitnya hitam. Orangnya ramah. Dia berjualan di pojok jalan Gedung Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN).
Dekat dari rumah saya tinggal. Ya, sekira 500-an meter, masuk gang. Dia satu-satunya yang menjual ikan hias di situ yang pakai gerobak. Warnanya Biru. Kalau toko ikan hias (aqua scape), di sekitar daerah ini, seingat saya ada empat. Lima dengan penjual ikan hias cupang.
Setiap hari, Abang penjual ikan hias bergerobak ini, mulai mangkal sekitar jam sembilan pagi. Ikan hias yang dijual dimasukkan dalam plastik transparan. Diikat pakai karet gelang. Terus digantung di gerobaknya.
Dia bukan penjual ikan hias dadakan. Sebelum Ramadan, setiap hari, selain hari Jumat, dia mangkal di situ. Saya juga suka beli ikan hias di situ. Harganya lebih murah daripada di toko ikan hias. Soal kualitas, untuk jenis ikan yang dia jual, lumayan dah.
Di bulan Ramadan, penjual ikan hias juga ketiban berkah. Sejak awal Ramadan, di sore hari selalu ramai. Bersamaan dengan memburu takjil, mereka juga mampir ke ikan hias ini.
“Alhamdulillah, Bulan puasa lebih banyak (yang beli). Terutama kalau sore, orang-orang yang mau beli bukaan (puasa), mampir juga ke sini,” katanya semringah, berbincang dengan pembelinya. Saya sih nguping saja, sambil lihat-lihat ikan neon. ***
Oleh: Abdul Shomad
Tags

Posting Komentar

0Komentar

kritis, konstruktif dan solutif

Posting Komentar (0)