PEMIMPIN, AMANAT DAN KIAMAT

Tim Redaksi
0
Suatu hari Rasulallah SAW menjadi narasumber dalam suatu majelis di sebuah kaum. Ketika Rasulallah sedang menyampaikan materi ceramah, datanglah seorang Arab Badui. Tanpa basa-basi, si Arab Badui ini nyelonong masuk dan langsung bertanya kepada Rasulallah, “Kapan terjadinya kiamat.”

Pertanyaan tersebut tidak langsung ditanggapi oleh Nabiallah Muhammad SAW. Dia terus menyampaikan materi ceramah hingga selesai. Ketika materi yang disampaikan sudah selesai, Rasulallah langsung memberikan perhatian pada si Arab Badui. “Siapa yang bertanya tentang hari kiamat?” kata Rasulallah. “Saya ya Rasulallah,” jawab si Arab Badui.

“Jika amanat ditinggalkan, maka tunggulah waktunya kiamat,” jelas Rasulallah lagi. Badui kembali bertanya, “Bagaimana amanat itu ditinggalkan?” Nabi menjawab, “Jika suatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah waktunya kiamat.”

Saudaraku, dalam kisah yang dinukilkan dari hadits shahih Abu Hurairah RA yang diriwayatkan Imam Buhkhori ini jelas bahwa amanat punya kaitan dengan hari akhir alias Kiamat.

Sadarilah saudaraku, semua manusia itu memikul amanat. Amanat untuk beribadah pada Allah SWT dan menjalankan kewenangannya sebagai khalifah (pemimpin), minimal menjadi khalifah atas keluarga. Dan maksimal menjadi khalifah bagi negara ini, mulai dari presiden sampai pegawai rendahan Ketua Rukun Tetangga (RT).

Saudaraku, sudahkah kita menjalankan amanat kita masing-masing. Jangan-jangan belum? Tidakkah kita menyadari kejadian alam di negeri ini sebagai peringatan dari yang Maha Kuasa lantaran kita tidak menjalankan amanat, tidak menempatkan seseorang pada kursi yang tepat?

Saudaraku, bersegeralah menjalankan amanat. Kalau tidak, kapan lagi waktunya bertaubat, sebab melalaikan amanat adalah bagian dari tanda-tanda kiamat sudah dekat.

Saya ingin menutup kisah ini dengan firman Allah surah An Nisaa:58. Mahasuci Allah, kira-kira seperti ini maksudnya, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu, Sesunguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Waallahu A’lam Bishowab.
Tags

Posting Komentar

0Komentar

kritis, konstruktif dan solutif

Posting Komentar (0)