Suatu hari, kaum Bani Quraisy dihebohkan oleh seorang pencuri perempuan dari Bani Makhzum. Bani Makhzum merupakan klan dari Bani Quraisy yang sama-sama disegani dan dihormati. Kedudukan Bani Makhzum yang sama tinggi dengan Bani Quraisy, membuat penduduk Mekah tidak ada yang berani melaporkannya kepada Rasulallah.
Namun, di sisi lain, pencurian yang dilakukan perempuan Bani Makhzum kian hari kian meresahkan. Keadaan itu akhirnya menghasurkan penduduk Mekah pun berembuk. Mereka hendak mencari perwakilan untuk berbicara pada Rasulallah tentang kelakukan perempuan Bani Makhzum itu.
Setelah melalui proses cukup alot, akhirnya ditunjuklah Usamah bin Zaid. Usamah bergegas dan menyampaikan keluhan masyarakat itu kepada Rasulallah. Apa respon Nabiallah Muhammad atas pengaduan itu?
Rasulallah sangat marah. Beliau berkata, “Apakah engkau akan memberikan perlindungan dalam masalah hukum (had) Allah?!” Kemudian beliau berdiri dan berkhutbah, “Sesungguhnya umat sebelum kalian hancur dikarenakan apabila ada orang terhormat mencuri, mereka membiarkannya. Namun jika yang mencuri itu orang lemah lagi miskin, maka mereka menjatuhkan hukuman kepadanya. Demi Allah, sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri, niscaya akan aku akan potong tangannya!” Allahu Akbar.
Saudaraku, kisah di atas merupakan penukilan hadits shahih dari istri Rasulallah, Aisyah RA. Rasulallah benar-benar ingin hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Hukum tak mengenal jabatan presiden atau bekas presiden, jenderal atau kopral pejabat negara atau rakyat biasa, dan saudagar atau kakilima. Semuanya sama. Hukum harus ditegakkan.
Saudaraku, bangsa kita dikenal bangsa yang sangat korup, bangsa yang banyak penjarah uang negara, bangsa yang banyak penggarong minyak bumi dan lain-lain. Tapi saudaraku, sudahkan kita melihat para pelakunya dihukum? Tidak pandang bulukah hukum di negeri ini?
Saudaraku, para pejabat negara dan penegak hukum, jika penegakkan hukum masih diabaikan dan selalu pandang bulu, rasanya, sulit bagi Bangsa Indonesia keluar dari kemelut krisis dan menjadi negara maju. Camkan pesan Rasulallah di atas.
Saudaraku, saya ingin mengakhiri cerita ini dengan hadits dari Aisyah tentang sikap pemimpin yang ditunjukkan Nabiallah Muhammad. Imam Muslim meriwayatkan, “Rasulullah SAW tidak pernah marah jika disakiti. Tetapi jika hukum Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah Ta’ala.”
Namun, di sisi lain, pencurian yang dilakukan perempuan Bani Makhzum kian hari kian meresahkan. Keadaan itu akhirnya menghasurkan penduduk Mekah pun berembuk. Mereka hendak mencari perwakilan untuk berbicara pada Rasulallah tentang kelakukan perempuan Bani Makhzum itu.
Setelah melalui proses cukup alot, akhirnya ditunjuklah Usamah bin Zaid. Usamah bergegas dan menyampaikan keluhan masyarakat itu kepada Rasulallah. Apa respon Nabiallah Muhammad atas pengaduan itu?
Rasulallah sangat marah. Beliau berkata, “Apakah engkau akan memberikan perlindungan dalam masalah hukum (had) Allah?!” Kemudian beliau berdiri dan berkhutbah, “Sesungguhnya umat sebelum kalian hancur dikarenakan apabila ada orang terhormat mencuri, mereka membiarkannya. Namun jika yang mencuri itu orang lemah lagi miskin, maka mereka menjatuhkan hukuman kepadanya. Demi Allah, sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri, niscaya akan aku akan potong tangannya!” Allahu Akbar.
Saudaraku, kisah di atas merupakan penukilan hadits shahih dari istri Rasulallah, Aisyah RA. Rasulallah benar-benar ingin hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Hukum tak mengenal jabatan presiden atau bekas presiden, jenderal atau kopral pejabat negara atau rakyat biasa, dan saudagar atau kakilima. Semuanya sama. Hukum harus ditegakkan.
Saudaraku, bangsa kita dikenal bangsa yang sangat korup, bangsa yang banyak penjarah uang negara, bangsa yang banyak penggarong minyak bumi dan lain-lain. Tapi saudaraku, sudahkan kita melihat para pelakunya dihukum? Tidak pandang bulukah hukum di negeri ini?
Saudaraku, para pejabat negara dan penegak hukum, jika penegakkan hukum masih diabaikan dan selalu pandang bulu, rasanya, sulit bagi Bangsa Indonesia keluar dari kemelut krisis dan menjadi negara maju. Camkan pesan Rasulallah di atas.
Saudaraku, saya ingin mengakhiri cerita ini dengan hadits dari Aisyah tentang sikap pemimpin yang ditunjukkan Nabiallah Muhammad. Imam Muslim meriwayatkan, “Rasulullah SAW tidak pernah marah jika disakiti. Tetapi jika hukum Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah Ta’ala.”
kritis, konstruktif dan solutif