BERBALAS

Tim Redaksi
0
Saudaraku, ada sesuatu hakikat yang terlupakan pada pola hidup masyarakat modern. Yaitu kehidupan manusia yang semakin individualistis dan kerap mengabaikan orang lain. Sikap hidup saling tolong dan gotong royong yang belakangan semakin hari semakin pupus ditelan zaman.

Saudaraku, kita sama-sama tahu bahwa hidup ini tak lepas dari hukum kausalitas, hukum sebab akibat. Orang menuai kebaikan karena dia berbuat baik. Karena berbuat buruk, orang itu akan mendapat balasan keburukan pula.

Saudaraku, al-Quran surat al-Zalzalah ayat 7-8 mengajarkan kepada kita tentang prilaku hidup saling menguntungkan, simbiosis mutualisme itu. Firman Allah dalam surah al-Zalzalah ayat 7-8 itu, “Siapa saja yang beramal walau sebesar biji dzarrah maka ia akan mendapat pahalanya. Dan siapa saja yang melakukan keburukan sebesar biji dzarrah maka ia pun akan memperoleh balasannya.”

Saudaraku, nasihat lain dalam al-Quran disebutkan, tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan jangan tolong menolong dalam keburukan. Kita diharamkan melakukan suap menyuap untuk menyelamatkan suatu kasus, karena hal itu tidak termasuk dalam kebaikan. Suap termasuk tindakan yang dilarang dan dizamin masuk neraka.

Berkaitan dengan hal ini Rasulullah SAW juga bersabda, “Jangan engkau meremehkan kebaikan sedikit pun meskipun kebaikan itu hanya berupa menemui saudaramu dengan air muka yang ceria.”

Saudaraku, marilah sejak hari ini kita berbuat baik, meski kebaikan itu terlihat sepele dan sangat kecil. Sebab dari yang kecil itu menjadi besar. Tak ada sesuatu yang ujug-ujung langsung besar. Semuanya diawali dari yang kecil. Dan lakukan kebaikan itu secara terus menerus.

Rasulullah menegaskan dalam hadits yang diriwayatkan Muttafaq ‘Alaih, “Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah adalah yang dilakukan terus menerus meskipun sedikit (istiqamah).
Tags

Posting Komentar

0Komentar

kritis, konstruktif dan solutif

Posting Komentar (0)