ESKALASI peta politik Pilkada Kota Bekasi belum banyak mengalami perubahan. Nama kandidat bakal calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi masih seputar orang-orang yang sama. Nama petahana Rahmat 'Pepen' Effendi dan mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad (M2), masih kerap disebut-sebut. Survei terbaru Bekasi Institute (Center for Public Policy Research and Empowerment) menemukan, ada tiga nama yang bakal dipilih jika pemilihan wali kota dilakukan pada saat survei digelar. Mereka adalah Rahmat Effendi (18%), Ahmad Syaikhu (6%), dan Mochtar Mohamad (2,3%).
“Sedangkan nama-nama lainnya
yang muncul, sejauh ini hanya mendapatkan dukungan di bawah 1%,” jelas Direktur
Eksekutif Bekasi Institute, Abdul Shomad Kaffa, di Bekasi, Jawa Barat, Senin
(11/12).
Bekasi Institute menggelar
survei 10-17 November 2017. Populasi survei adalah seluruh warga Kota Bekasi
yang berumur 17 tahun atau lebih atau yang sudah menikah. Semua populasi
pemilih di Kota Bekasi punya kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
responden. Sementara jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 400 responden.
Sampel dipilih menggunakan
metode multistage random sampling. Sedangkan margin of error sebesar ±5,0%,
pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control terhadap hasil wawancara
dilakukan sebesar 20% dari total sampel dengan cara monitoring dan pendampingan
saat wawancara dan crosscheck pasca survei.
Lebih lanjut, kata Shomad,
karena Ahmad Syaikhu sudah ditarik sebagai kandidat calon wakil gubernur Jawa
Barat (Jabar) mendampingi Dedy Mizwar, praktis kemungkinan yang akan bertarung
adalah Rahmat Effendi menghadapi Mochtar Muhammad. Berdasarkan hasil survei
Bekasi Institute, duel dua tokoh ini tidak terlalu menarik.
“Dari data yang kita dapat, Pepen selalu unggul
lawan M2, siapapun pasangan calon wakil wali kotanya,” ungkap Dosen Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi ini.
Hanya saja, sambung Shomad,
dari pasangan kandidat calon wakil wali kota yang paling membantu perolehan
suara Pepen adalah ketika berpasangan dengan H Solihin. Dalam uji simulasi tiga
pasang, pasangan Rahmat Effendi-Solihin mengalahkan dua pasangan lainnya yaitu
Ahmad Syaikhu-Lucky Hakiem dan Mochtar Mohamad—Anim Imanudin.
“Perolehan suara pasangan
Rahmat Effendi-Solihin 43,8%, Ahmad Syaikhu-Lucky Hakiem 15,7%, dan Mochtar
Mohamad—Anim Imanudin 5.4%,” tegasnya. Shomad melanjutkan, desas-desusnya saat
ini Pepen akan berpasangan dengan Sutriyono.
Sementara, kabarnya M2
tengah menjalin komunikasi dengan H Solihin. Bekasi Institute pun menguji
simulasi duet dua pasang calon seandainya dilakukan pemilihan saat survei
berlangsung.
“Hasilnya, Pepen-Sutriyono dipilih oleh 47% responden. Sementara M2-H Solihin meraih dukungan 9,4%. Sangat jauh terpautnya. Tapi ingat, masih ada 43,5% responden yang tidak memilih keduanya,” tandas Shomad. (OL-4)
SUMBER BERITA:
kritis, konstruktif dan solutif