Sebenarnya, bukan saja Ujian Akhir Semester yang digelar secara daring, perkuliahan pun sejak awal semester dilakukan secara daring. Ada beberapa pilihan yang saya lakukan dalam perkuliahan di masa pendemi ini.
Pertama, saya menggunakan zoom meeting. Model ini saya paling senang. Selain bisa menyapa mahasiswa secara tatap muka, perkuliahan juga jauh lebih kondusif, artikulatif dan responsif. Saya bisa menjelaskan lebih detail, dan mahasiswa bisa lebih leluasa mengungkapkan pendapatnya. Namun, cara ini tidak bisa dilakukan setiap jam mata kuliah yang saya ampu ini. Masalahnya ada pada kuota. Coba bayangkan, kalau semua dosen melakukan perkuliahan dengan tatap muka menggunakan zoom, berapa anggaran yang harus dikeluarkan mahasiswa untuk beli kuota. Makanya, saya tidak selalu ngezoom dalam perkuliahan ini.
Baca Juga UAS SINGKONG KEJU STICK
Kedua, perkuliahan dilakukan melalui Google Classroom. Aplikasi ini sebenarnya tambahan saja. Semua materi kuliah yang saya ajarkan, semuanya saya unggah ke Google Classroom. Termasuk materi kuliah yang saya terangkan melalui pertemuan zoom, juga materinya saya 'cemplungin' ke Google Classroom.
Ketiga, perkuliahan dilakukan melalui WhattsApp Group [WAG]. Ini juga sama dengan perkuliahan dilakukan melalui Google Classroom. Sifatnya hanya tambahan saja. WAG hanya digunakan untuk mengabarkan kepada mahasiswa link zoom yang akan digunakan, waktu perkuliahan sudah mulai dan kontrol tugas individu mahasiswa.
Baca Juga UAS FASHIONABLE BANGEETT
Keempat, ini yang terakhir, adalah dengan membuka Video Call WhattsApp Group. Ini bisa dilakukan untuk kelas yang kebetulan mahasiswa sedikit.
kritis, konstruktif dan solutif