PELATIHAN JURNALISTIK FISIP UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Tim Redaksi
0
















DUA STEPS JADI JURNALIS PROFESIONAL

Pada kesempatan tersebut saya menyampaikan dua step untuk menjadi jurnalis hebat dan profesional. Yaitu, pada step pertama ada lima bagian yang harus dilakukan dan terus-menerus dipraktikkan. Bahkan, harus mendarahdaging dalam tubuh kita. Yaitu:

Pertama, suka menulis.Yaitu, menulis tidak lagi menjadi beban. Menulis adalah hobi. Pada bagian ini, tidak ada lagi istilah menulis di bawah tekanan. Pada apa yang kita tulis adalah merupakan 'penyaluran' dari hobi. Sebagaimana hobi, tentu selalu riang gembira ketika dihadapkan pada kegiatan menulis ini.

Kedua, selalu membawa catatan. Untuk sekarang ini, catatan yang [pasti] selalu dibawa adalah smartphone. Di dalam smartphone, untuk keperluan jurnalistik, ada tiga elemen yang sudah tertanam di dalam internal telepon pinter; kamera, recording dan pulpen [program word].

Tempo dulu, wartawan selalu membawa kamera, pulpen dan buku catatan. Sekarang, peran tersebut bisa digantikan dengan smartphone.

Ketiga, selalu mengecek atau me-review dan membaca ulang setiap kali naskah sudah selesai ditulis. Hal ini penting untuk memastikan penulisan kita tidak jorok [salah ketik, salah nama atau tempat dan lain sebagainya]. Juga untuk memastikan, berita/laporan yang ditulis sudah cover both side. Bahkan, kalau dianggap perlu, all side.

Keempat, rajin membaca. Dengan rajin membaca, membuat wawasan kita bertambah luas. Referensi bacaan kita juga tambah banyak. Dan yang tak kalah pentingnya adalah vocabulary [kosa kata] semakin banyak. Dengan kosa kata yang banyak, yang kita miliki, penulisan kita akan lebih berwarna. Kita terhindar dari monotonisme dalam penggunaan suku kata. Suku kata yang kita gunakan, untuk arti yang sama, akan lebih variatif.

Dan kelima, senang bertemu orang-orang [narasumber] baru. Prilaku ini menandakan bahwa kita gaul, terbuka dan setara. Dengan bergaul banyak orang, wawasan kita semakin terbuka, tindakan kita tidak diskriminatif. Apapun alasan dan latar belakang orang-orang yang ditemui, tidak boleh menghalangi dan membatasi kita untuk menulis. Dan yang tak kalah hebatnya, dengan bertemu banyak orang, semakin memperluas network [jaringan] kita. Baik jaringan narasumber maupun jaringan sesama profesi jurnalis.

Pada step pertama di atas, merupakan basic resources yang harus dimiliki untuk menjadi jurnalis profesional. Setelah melakukan step pertama dengan lima anak tangganya, barulah menapaki step kedua; advance resources. Kemampuan kedua ini, untuk memperkuat kemampuan dasar petama, Pada step kedua ini, ada empat anak tangga yang haru dilakukan jurnalis.

Pertama, open minded. Pada fase ini, setelah kita mempraktikkan semua step pertama, adalah untuk terus menerus membuka cara berpikir. Dengan cara ini, membuat kita tidak seperti katak dalam tempurung. Kita akan bisa melihat pelangi dunia yang luas.

Kedua, build up intrinsic skills. Pada proses tidak boleh berhenti. Ada kewajiban kita untuk terus menerus meningkatkan kemampuan daya nalar dan daya kritik. Matinya daya nalar dan kritis kita, akan berdampak pada laporan yang disajikan. Artikel yang kita akan buat akan terasa hambar. Engelnya tidak tajam. Bahasanya menjemukan.

Ketiga, too more silaturrahim. Menjaga dan memperbanyak silaturrahim. Dengan menjaga silaturrahim, berarti kita merawat networking. Dengan memperbanyak silaturrahim, berarti menambah orang-orang dan narasumber yang kita datangi. Itu artinya, menambah kuantitas network kita. Semakin banyak orang atau narasumber yang kita kenal, semakin banyak juga kemudahan dan informasi yang akan kita dapat.

Dan yang terakhir adalah meningkatkan standar etik. Poin ini menjadi kunci tentang pentingnya indepensi dan kemandirian. Karena umumnya, mereka yang sudah mahir [ekspert] tentang teknis tulis menulis, punya jaringan luas, kerap kali kehilangan atau melunturnya intrinsic skills. Untuk terus bisa survive pada prinsip-prinsip jurnalistik, meningkatkan standar etik menjadi penting dan perlu.

Referensi:

§http://www.wikihow.com/Be-a-Good-Journalist

§http://www.journalismdegree.com/become-a-journalist/




Posting Komentar

0Komentar

kritis, konstruktif dan solutif

Posting Komentar (0)